Mamuju – Kepala Karantina Pertanian mamuju mengawal kunjungan kerja Wakil Menteri Pertanian di Sulawesi Barat selama 3 hari dalam rangka meninjau kawasan food estate dan melakukan panen bawang di Majene, Selasa (31/1) serta dilanjutkan aksi tanggap indikasi virus jembrana di Mamuju, Rabu (1/2)
“Sesuai arahan Bapak Presiden, kami diminta untuk mengawal program Kementan di kabupaten Majene,” ungkap Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi di hadapan petani.
Wamentan menyebut potensi pertanian di Sulbar utamanya di Majene sangat besar, potensi tersebut nantinya dapat menunjang kebutuhan pangan di Ibu Kota Negara yang ada di Kalimantan Timur.
“Saat ini pemerintah bergerak ke arah food estate dan diupayakan untuk dikembangkan sebagai bentuk dukungan ketahanan pangan nasional dan menjaga inflasi” terang Wamentan.
Wamentan berjanji akan memberi dukungan pada kelompok tani untuk meningkatkan produksi pertanian seperti alsintan, perbaikan jalan tani dan pembangunan embung.
Dalam kunjungan tersebut, Wamentan memperoleh informasi bahwa puluhan ekor sapi terindikasi virus Jembrana di Mamuju. Mendengar hal tersebut, Wamentan beserta rombongan bergerak cepat mendatangi lokasi.
Di hadapan peternak, Wamentan meminta agar Karantina Pertanian Mamuju segera melakukan langkah-langkah pencegahan penularan virus jembrana.
“Sesuai peraturan Karantina, memang sementara ini jangan virus sampai berpindah ke tempat lain. Setelah pengobatan kita lihat dalam waktu dekat dan akan memonitoring secara intens,” ujar Wamentan.
Sementara itu, Agus Karyono selaku Kepala Karantina Pertanian Mamuju mengatakan bahwa Karantina Pertanian Mamuju sebagai Unit Pelaksana Teknis di bawah Kementan akan terus mengawal dan mendukung program Kementan.
“Sesuai arahan Wamentan, kita akan bekerja sama dengan Dinas TPHP Provinsi dan Kabupaten untuk bersama-sama menangani virus jembrana,” ujar Agus.
“Akan dilakukan penyuntikan vitamin, penyemprotan disenfektan, dan penerapan lockdown agar tidak dikirim ke luar pulau.” Terang Agus.